Kuliner

3 Kuliner Khas Palembang Saat Hari Raya Lebaran

Masih dalam suasana Idulfitri 1444H (pada saat artikel ini dibuat), begitu banyak makan khas daerah yang tentunya spesial dihidangkan pada saat hari raya. Tak terkecuali di rumah keluarga orang tua saya, setiap kali Idulfitri selalu menyajikan 3 Kuliner Khas Palembang Saat Hari Raya Lebaran.

Berbicara soal Palembang, merupakan kota yang terkenal dengan Jembatan Ampera serta berbagai macam kuliner lezat dan khas. Masyarakat Palembang selalu menyajikan hidangan yang khas dan lezat sebagai bagian dari tradisi menyambut Hari Raya Lebaran.

Selain itu, ketika saya tinggal di Jakarta kebanyakan orang-orang hanya mengenal beberapa makan Palembang seperti pempek, tekwan, mie celor, atau pun pindang patin.

Namun, selain makanan yang disebutkan tadi, ada banyak makan Palembang lainnya yang tentunya enak, lezat, wajib dicoba, serta selalu disajikan di meja makan pada saat hari besar seperti hari raya Idulfitri.

Dan berikut Kuliner Khas Palembang Saat Hari Raya Lebaran yang selalu ada di rumah orang tua saya:

1. Anam Kuliner Khas Palembang

Gulai Anam, kuliner khas palembang
Sumber: Sajian Sedap

Anam menjadi menu yang pertama harus ada di keluarga orang tua saya saat hari lebaran, entah di rumah orang tua atau pun di kampung. Menu makanan ini selalu menjadi hidangan utama pada saat hari raya Idulfitri, Makanan ini sendiri selalu dimakan dengan ketupat.

Karena kalau makan hidangan ini dengan nasi hangat menurut lidah saya agak kurang rasanya, karena banyak orang Palembang bilang makan anam tuh jodohnya dengan ketupat saat perayaan lebaran. Beberapa keluarga saya sering menyebut anam dengan nama gulai anam, karena makanan ini mirip seperti gulai sapi atau pun kambing.

Namun anam memiliki perbedaan dengan gulai, perbedaannya dengan gulai sendiri karena hidangan ini dimasak dengan daging ayam yang dipotong dadu, kalau saya lebih berselara daging ayamnya dipotong biasa agar bisa menikmati tulangnya juga hehe.

Selanjutnya anam dimasak menggunakan bumbu rempah-rempah seperti lengkuas, jahe, hingga pala bubuk, yang diracik sedemikian rupa. Anam paling enak dimakan saat pulang dari solat id, dan disajikan secara hangat agar menambah kenikmatan dan kelezatan saat menyantapnya.

2. Kue Delapan Jam Kue Khas Palembang

Kue Delapan Jam, Makanan Khas Palembang
Sumber: Instagram Palembang Harum

Hidangan Khas Palembang yang selalu ada di rumah orang tua saya selanjutnya adalah kue delapan jam. Rasanya kurang lengkap kalau berlebaran hanya dengan makanan asin dan bersantan. Kurang lengkap kalau tidak ada kue yang manis-manis maka, kue delapan jam menjadi salah satu kue utama yang wajib ada bagi masyarakat Palembang pada saat hari raya.

Ibu saya pernah bilang kalau dulu di kampung sebelum ada kompor gas, kue ini benar-benar dimasak selama delapan, proses masaknya sendiri menggunakan kayu bakar. Untuk mendapatkan kayu bakar kalau di kampung saya si, mudah banget. Karena dari dulu sampai saat ini di belakang rumah Ibu saya masih ada hutan lebat dan alhamdulillahnya tidak dibabat buat kebun sawit Ha Ha Ha.

Lanjut lagi bahas kue depalan jam. Kue legit ini yang satu ini terbuat dari campuran bahan seperti telur, susu, gula, margarin, dan sebagainya. Kue ini diolah dengan cara dikukus, kalau tidak salah dengan menggunakan kompor gas, memasaknya tidak sampai delapan jam kalau saya perhatikan ketika Ibu saya membuat kue ini.

Tekstur dari kue delapan jam sendiri terasa sangat empuk di lidah, serta rasa manis dan legit ketika kita mengunyahnya. Bagi yang hobi dengan kue manis, pastinya kalian bakal ngiler ketika menyantap kue delapan jam ini.

3. Malbi

Malbi, Makanan Khas Palembang
Sumber: iStock

Yang terakhir adalah Malbi, kalau biasanya di beberapa rumah teman dan tentangga saya menyajikan semur daging dengan ketupat pada saat hari raya. Maka di rumah kami menyajikan Malbi sebagai hidangan lebaran khas dari Palembang. Malbi sendiri seperti semur, terbuat dari bahan utama yaitu daging sapi.

Namun untuk rasa pastinya sangat berbeda dari rendang, karena Malbi dibuat dengan berbagai macam rempah dan juga ada tambahan kecap. Dimasak dengan waktu yang lama hingga bumbunya menyatu dengan daging, hasilnya bisa dikatakan mirip dengan semur.

Namun untuk rasa agak berbeda dengan semur daging pada umumnya, makanan ini memiliki rasa gurih yang kuat, manis, dan juga lezat ketika disantap dengan nasi hangat.

Cukup sekian cerita  Kuliner Palembang Saat Hari Raya Lebaran yang selalu ada di rumah orang tua saya. Apakah kalian tertarik untuk mencobanya? Silahkan tinggalkan komentar di bawah

~Terima Kasih Sudah Membaca 😀

Baca Juga Artikel Abang Dayu Lainnya:

Mencoba Lezatnya Bebek Ali Borme, Kuliner Hits di Kota Bandung.

Menikmati Kelezatan Kuliner di Bubur Gowes Dago Pakar

Kulineran di Tahu Jembar Manah Samoja Sumedang

Kulineran di Bakso Cuanki dan Batagor Serayu

Dayu Anggoro

Penyandang disabilitas yang hobi jalan dan kulineran. (Follow IG & twitter @abangdayu- email dayuag16@gmail.com)

Related Articles

33 Comments

  1. Kue delapan jam kalo sekilas itu mirip kue sarang semut, ya..
    Malbi-nya keliatan enak ya, tapi td cari di grab food belum ada ternyata..hehe..

    Nice post!

    1. Sekilas mungkin kaya lapis legit malah kue delapannya Kak hehe, jujur saya belum pernah nemuin tempat makan yang jual Malbi di Jakarta. Kalau pun ada mungkin jarang banget yang jual.

  2. Asik, nambah lagi referensi makanan khas Palembang. Pengen banget nyobain Malbi, kayaknya rasanya manis gurih gitu yah, tambah enak kalau pakai nasi.

  3. Makanan ini hanya atau biasa disajikan pas hari lebaran aja mas dayu..? Seperti jadi ciri khas setiap lebaran, atau bahkan jadi menu yang selalu hadir dalam hari tersebut.

    Nama kuenya unik. Lamanya proses pembuatan malah dijadikan sebuah nama. Mungkin karena orang tua dulu belum menemukan nama yamg tepat untuk kue ini. Akhirnya dikasih nama sesuai lamanya proses pembuatannya biar lebih mudah diingat.

    Artikel yang bagus mas dayu 🙂

    1. Makan ini selalu disajikan kalau lebaran Masvay, dan selain lebaran biasanya disajikan di hari besar atau hajatan gitu.
      Ahah mungkin kue delapan jam dinamain karena waktunya yg lama. Terima kasih sudah membaca Masvay 😀

  4. Lihat Judul nya saja, saya langsung cari dimanakah gambar Pempek yang terkenal itu, dan ternyata sudah disebutkan diatas, baru tahu kalau Bang Dayu ternyata orang Palembang, salam Wong Kito Galo

  5. Jadi laper day. Mana semua nama makannya baru denger lagi, kirain bakalan ada pempek juga hehe
    Dari semua, penasaran sama Malbi, kebayang dimakan sama nasi hangat pasti mantep. Duuuhhh

  6. Wah, banyak banget makanan palembang yang baru tahu ni. Sayang banget ga dijual banyak di restoran palembang di jakarta ya. Padahal seru juga nyicip selain pempek tuh ya

  7. Tertarik sama malbi kak hehe, masakan khas palembang kan biasanya kebanyakan ikan2 ya kak.. Ini rasanya pasti enak karena mirip sama semur, dan potongan dagingnya agak beda ya kak dari daging yang biasa di semur

  8. Kirain bakal ada mpek2 lohh.. hhe

    Biasa klo lebaran k tmpat tante ku selalu nemu tekwan, pempek dan kue 8 jam. Manis legit dan lembut

  9. Semua nama makanannya baru saya dengar dan ketahui, belum petnah mencicipinya. Jika ditanya, apakah tertarik untuk mencicipinya? Tentu saja!
    Dan, dari ketiga nama makanan yang disebutkan di atas, jenis yang cukup familiar untuk saya adalah yang malbi, karena agak cukup mirip semur ya penampakannya.
    Terimakasih untuk informasinya, saya jadi tahu kuliner Palembang yang biasanya tersaji di Hari Raya.

  10. Di antara 3 itu, kue delapan jam yg aku pernah coba. Krn mama pernah bikin. Dulu kompl rumah tempat aku tinggal banyak banget orang Palembang mas. Jadi sering saling ngajarin makanan2 khas mereka.

    Anam dan malbi belum pernah cobain.

    Aku suka makanan Palembang. Pernah kesana 4 hari hanya utk wiskul, dan tetep aja ngerasa ga cukup . Tergila2 Ama laksan, celimpungan, Burgo, pempek apalagi, model, tekwan, pindang udang, mie celor, martabahk har… Jadi ngiler lagi inget kulinernya

    1. Wah wajib cobain kapan-kapan untuk anam dan malbi, dan untuk kedua makanan itu saya belum pernah nemuin yang jual, kalau pun ada pasti jarang banget ditemuin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker