Ulasan

Nostalgia Ramadan, diwaktu Kecil.

Nostalgia Ramadan, diwaktu Kecil

Saat ini, umat muslim di seluruh dunia sedang menjalankan  ibadah puasa dibulan suci Ramadan. Bulan suci yang paling ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim sedunia ini, tak terkecuali di Indonesia.nBulan Ramadan memang terasa istimewa dan penuh berkah, apalagi kalau membahas tentang Nostalgia Ramadan anak 90an.

Bayangkan saja, ketika kita mengaji 1 huruf yang kita baca saja diganjar dengan 10 kali pahala. Itu baru 1 huruf saja loh, bagaimana jika kita bisa menyelesaikan 30 juzz dalam satu bulan Ramadan. Sungguh besar pahala yang kita dapatkan apalagi ditambah dengan ibadah-ibadah yang lainya.

Nah banyak loh, hal unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat kita ketika datangnya Ramadan. Seperti perayaan obor keliling kampung untuk menyambut bulan suci ini, atau munggahan. Tradisi berkumpul dan makan bersama keluarga atau teman untuk menyambut bulan suci yang penuh berkah ini.

Maupun silaturahmi atau berziarah ke makam keluarga atau sanak saudara kita. Memang, Ramadan adalah bulan yang sangat saya tunggu-tunggu kedatanganya. Tak terkecuali umat muslim di selurh dunia.

Nah untuk nostalgia ramadan, banyak hal unik yang pernah saya lakukan ketika dibulan Ramadan. Apalagi sewaktu saya masih kecil masih dan duduk di bangku sekolah. Berbeda seperti halnya sekarang saya banyak kesibukan di luar rumah seperti bekerja dan kuliah diakhir pekan.

Hal nostalgia apa sajakah yang pernah saya lakukan saat Ramadan dulu. Mari kita simak cerita Abang Dayu yang satu ini :

Nostalgia Ramadan Saat Pulang Tarawih (Perang Sarung)

Perang sarung Ramadan
(Sumber : kompasiana.com)

Nostalgia Ramadan yang pertama adalah perang sarung, biasanya kegiatan ini saya lakukan saat menjelang atau sesudah salat tarawih bersama teman-teman rumah tentunya. Menggunakan kain sarung yang dilipat dari satu unjung sisi ke ujung sisi yang lainya. Hal ini sungguh mengasyikan dan sedikit menyakitkan sih apabila terkena hehehe. Apalagi waktu kecil dulu saya  pernah melakukanya ketika kabur dari salat tarawih dari masjid, tidak melakukan ibadah tarawih tetapi malah bermain perang sarung. *Yang ini jangan ditiru ya pembaca hihihi.

Nostalgia Ramadan (Bermain Petasan)

Bermain petasan diBulan Ramadan
(Sumber : old.solopos.com)

Nostalgia Ramadan selanjutnya adalah bermain petasan, mungkin saat ini petasan sudah jarang terlihat terutama di sekitar rumah saya. Beda halnya dengan beberapa tahun yang lalu atau sewaktu saya masih kecil. Menjelang ramadan saja suara dar dor dar dor dari petasan sudah sering terdengar.

Untuk bermain petasan ini, paling sering saya main bersama teman-teman ketika hari libur dan sehabis salat subuh berjamaah di masjid. Sebernarnya permainan ini berbahaya untuk dilakukan karena sudah banyak memakan korban. Harapan saya semoga saja tidak ada yang bermain petasan lagi sehingga tidak memakan banyak korban. Tetapi, saya rasa di zaman sekarang anak-anak lebih memilih bermain gawai sepertinya.

Ngabuburit Dengan Lodong (Meriam Bambu)

Bermain Lodong
(Sumber : budayajawa.id)

Kalian tau lodong, atau seperti Meriam yang terbuat dari bambu yang diameternya berukuran aga besar. Saya dengan teman-teman rumah sering memainkan ini jika sore hari tiba. Cara memainkanya adalah dengan mencampurkan air dan karbit secukupnya dan dimasukan ke dalam lodong ini.

Lalu sulutkan dengan api, kita bisa menggunakan kayu untuk menyulutkan ke dalam lodong yang sudah ada air yang tercampur karbit. Dan ketika disulut dengan api maka akan keluar bunyi tembakan. Sungguh mengasikan bermain permainan tradisional ini yang sudah jarang terlihat di masyakat sekitar rumah saya.

Permainan ini juga bisa loh sebagai pengganti petasan karena suara yang dihasilkan dari tembakan lodong ini lumayan besar. Permainan ini benar-benar membuat saya berNostalgia Ramadan.

Baca Juga :

Cara Mudah Belajar SEO

Kebijakan Penanganan Kemacetan di Jabodetabek

Ingin Mengirim Barang, Kini Bisa Melalui Alfatrex

Kuliah Itu Tidak Enak

Pendakian Gunung Prau Insiden di Jalur Dieng

Mengisi Buku Agenda Ramadan

Nostalgia Ramadan Buku Agenda Ramadan
(Sumber : firstychrysant.wordpress.com)

Nah siapa hayo yang masa kecilnya diberi tugas oleh guru untuk mengisi buku agenda ramadan selama 1 bulan? Saya pernah sekali merasakanya, salah satu hal yang menjadi sensasi askinya adalah ketika mengantri tanda tangan imam tarawih. Sewaktu salat tarawih saat saya masih bandel sih, setelah salat isa dan 2 rakaat awal salat tarawih. Saya bersama teman-teman kabur dan bermain entah petasan atau perang sarung. Baru, ketika sudah masuk witir kami kembali ke masjid dan ikut salat. Lalu mengantri untuk mengisi tanda tangan imam tarawih di buku agenda ramadan. *Lagi-lagi ini jangan ditiru ya teman-taman.

Pesantren Kilat Ramadan.

Pesantren Kilat Ramadan
(Sumber : manado.tribunnews.com)

Untuk yang satu ini, pasti kalian semua terutama umat muslim yang sudah lulus sekolah. Atau bekerja serta kuliah pasti pernah merasakanya. Biasanya diadakan menjelang libur lebaran tentunya.

Mewarnai di Pedagang Mainan

Nostalgia Ramadan Lomba Mewarnai
(Sumber : tribunnews.com)

Saat ramadan, tentunya pedagang jajanan di sekolah tidak berjualan saat pagi. Kalaupun berjualan, kemungkinan pada saat sore hari menjelang berbuka puasa dan saat malam hari. Nah sewaktu saya duduk di bangku sekolah dasar, pedagang mainan lah yang setia berjualan saat saya sekolah pagi.

Biasanya yang paling laris saat ramadan dari pedagang mainan adalah mewarnai berhadiah. Peraturanya sangat sederhana, kita membeli kertas bergambar pada pedagang mainan seharga Rp 500 kalau tidak salah.

Dan kita mewarnai dengan sepidol warna yang tentunya dijual oleh pedagang mainan tersebut. Sangat sederhana, siapa yang hasilnya paling bagus akan mendapatkan hadiah dari pedagang mainan tersebut. Saya sering melakukan hal ini saat di sekolah dasar dulu diwaktu ramadan.

Tetapi sering tidak pernah mendapatkan hadiah, mungkin saya tidak berbakat untuk menggambar hehe. Beda halnya dengan teman saya 1 orang yang sering mendapatkan hadiah dari pedagang mainan tersebut karena hasil ia mewarnai memang sangat bagus.

Bermain Laser

Nostalgia Ramadan Bermain Laser
(Sumber : interkini.com)

Biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Mainan ini sangat laris saat datangnya ramadan sewaktu saya kecil. Rasanya ada yang kurang jika tidak mempunyai laser saat puasa heheh. Memang benar, saya pernah mempunyai laser yang dibelikan oleh Ibu dulu. Mempunyi sekitar 25 buah mata laser yang bentuk dan gambarnya unik seperti : laba-laba, bintang, bulan dll. Buat anak laki-laki seperti saya. Bersama teman-teman sering menggunakan laser ini saat tarawih dan menjahili orang-orang yang sedang salat. Lagi-lagi perilaku ini jangan dicontoh ya wahai pembaca hehehehe.

Itulah beberapa momen ramadan yang pernah saya alama saat masa kecil dulu. Mari kita sambut ramadan tahun ini dengan penuh suka cita dengan melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Serta memperbaiki diri, perkaya diri dengan mengaji untuk menjadi lebih baik kedepanya.

Selamat menunaikan ibadah puasa tahun 1439 H. Semoga ramadan tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya, dan diakhir nanti kita kembali ke fitrah.

~Sekian dan terima kasih.

Dayu Anggoro

Penyandang disabilitas yang hobi jalan dan kulineran. (Follow IG & twitter @abangdayu- email dayuag16@gmail.com)

Related Articles

8 Comments

  1. kalo di saya mah ngoprek ngebangunin orang sahur. sejak SD selalu ikutan gak pernah absen, heheehe.
    kalo petasan mending jangan deh ya. bahaya..
    selamat berpuasa..

Tinggalkan Balasan ke Dewi Setyowati Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker