Kuliner

Menikmati Kelezatan Kuliner di Bubur Gowes Dago Pakar

Buat kalian yang akan berlibur ke Bandung atau tinggal di daerah Bandung dan sekitarnya, wajib deh rasanya untuk mencoba salah satu tempat makan enak di Bandung yaitu Bubur Gowes Dago Pakar.

Bubur Gowes Dago Pakar ini merupakan salah satu Wisata Kuliner Bandung yang tempatnya dekat dengan wisata Taman Hutan Raya.

Beberapa waktu yang lalu saya dan keluarga mencoba kuliner Bubur Gowes, tempat makan di Dago Pakar yang katanya sudah terkenal oleh kalangan pesepeda yang sering gowes di daerah ini.

Saat itu, menjelang awal bulan Maret 2023 intensitas hujan sedang tinggi-tinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat saya dan keluarga untuk tetap berangkat ke Wisata Kuliner Bandung ini.

Sedari pagi kami sudah bersiap untuk sarapan di Bubur Gowes Dago Pakar, meski pun pagi itu cuaca gerimis. Kami tetap tancap gas karena sudah meluangkan waktu dari hari sebelumnya.

Berangkat Menuju Lokasi Bubur Gowes Dago Pakar

proses peracikan Bubur Gowes.
Tempat Peracikan Bubur (Photo by: Abangdayu)

Perjalanan ke Bubur Gowes dari rumah kami sekitar kurang lebih satu jam perjalanan. Karena rumah kami yang memang cukup jauh dari daerah Dago.

Setelah menempuh satu jam pejalanan dan melewati beberapa titik macet dari rumah hingga ke Dago, akhirnya kami tiba juga di Bubur Gowes Dago Pakar.

Lokasi Bubur Gowes Dago Pakar ini berada di Jl. Bukit Pakar Utara No.21, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung. Untuk akses ke tempat ini menurut saya cukup mudah jika kalian menggunakan kendaraan pribadi dibanding naik angkutan umum.

Suasana dan Tempat Parkir Bubur Gowes Dago Pakar

Suasana di Bubur Gowes
Suasana di Area Tempat Makan (Photo by: Abangdayu)

Untuk parkir kendaraannya sendiri, jika sedang ramai oleh pengunjung disarankan untuk parkir di Taman Hutan Raya. Dari sana, kalian tinggal jalan naik ke atas beberapa ratus meter dari Taman Hutan Raya.

Saat tiba di Bubur Gowes hawa sejuk menyelimuti tempat kuliner ini, selain karena kami datang sehabis hujan. Tempat ini juga memiliki pepohonan yang rimbun, jadi rasanya membuat saya betah untuk menikmati susana.

Setelah memilih tempat duduk, langsung saja kami memesan masing-masing seporsi bubur ayam dan juga ditambah dengan dua piring cukue+saus serta segelas kopi hitam untuk saya.

Tak lama berselang, akhirnya pesanan kami tiba juga, Bubur Gowes ini menurut saya adalah tipikal bubur ayam Bandung yang agak encer. Berbeda dengan bubur Cirebon atau kuningan yang tidak begitu encer.

Review Bubur Gowes dan Cakue

menu bubur gowes
Seporsi Bubur Ayam dan Segelas Kopi (Photo by: Abangdayu)

Saya mulai mengaduk-ngaduk bubur yang sudah ada di meja, oh ya kawan, For Your Information saya ni tim bubur diaduk lho, hehe. Karena bubur yang diaduk akan menambah citarasa dari semua bubumbu dan kaldu yang menyatu dan tentunya akan menambah kelezatan ketika disantap.

Bubur yang encer beserta isiannya sangat cocok dan menari-nari di lidah saya, apalagi toping ayam dan cakuenya lumayan besar dan banyak. Tipikal bubur encer dan rasa gurih dari kaldu yang diracik benar-benar menambah cita rasa dalam bubur ayam ini.

Setelah lahap dan menghabiskan seporsi bubur ayam, kami lanjut makan cakue yang sudah kami pesan, sasa cakuenya enak, lezat, dan cocok banget di lidah saya.

Extra Cakue di Bubur Gowes
Seporsi Cakue (Photot by: Abangdayu)

Apalagi cakuenya disajikan masih hangat, ketika kalian pesan cakuenya baru digoreng jadi fresh from the penggorengan hehe. Rasa renyah di kulit cakue dan lembut di dalamnya menambah kenikmatan ketika dimakan, apalagi ditambah saus sambalnya yang menurut saya juga enak sebagai cocolan.

Harga Menu Bubur Ayam, Cakue, dan Minuman

Daftar Harga Menu Bubur Gowes
Daftar Harga Menu (Photo by: Abangdayu)

Meski pun lokasinya berada di pinggir jalan, menikmati bubur ayam. Cakue, serta segelas kopi yang saya pesan, benar-benar nikmat dari segi rasa dan suasana. Karena, tempatnya teduh dan rimbun ditambah hawa sejuk khas dataran tinggi Bandung.

Oh ya kawan, dari segi harga menurut saya Bubur Gowes ini masih terjangkau di kantong meski pun tempatnya ada di daerah Kawasan wisata. Mulai dari Rp 13.000 saja kalian bisa menyantap bubur ayam Bandung ini.

Selain bubur dan cakue, ada beberapa minuman yang bisa kalian pesan seperti susu murni, susu jahe, susu cokelat, dll. Ditambah ada juga menu kopi yang menurut saya lumayan enak dari rasa dan harga, ada kopi robusta, arabica, dan espresso.

Cukup sekian cerita petualangan kuliner saya dari Dago Pakar, apabila ada kesalahan dalam cerita dan penulisan mohon dimaafkan.

~Terima Kasih Sudah Membaca ๐Ÿ˜€

Baca Juga Artikel Abang Dayu Lainnya:

Kulineran di Tahu Jembar Manah Samoja Sumedang

Kulineran di Bakso Cuanki dan Batagor Serayu

Sego Jangkrik, Kuliner Lezat Khas Kota Kudus.

Mie Keriting Luwes, Pilihan Kuliner di Stasiun Sudirman.

Dayu Anggoro

Penyandang disabilitas yang hobi jalan dan kulineran. (Follow IG & twitter @abangdayu- email dayuag16@gmail.com)

Related Articles

35 Comments

  1. Jadi inget waktu kuliah suka banget beli bubur (selain pecel ayam) pas jam makan siang karena mas2 yg jual bubur itu ngasih topping yg lebih banyak kalo dibandingin sm buburnya dan juga harganya yg bersahabat alis goceng..kwkw..
    Apalagi kalo dimakan pedes2, mantap!

    Btw, makasih infonya, bisa jadi tambahan referensi kalo seandainya ke Bandung dan lagi di kawasan Dago..
    *Diet bye bye dl kl lg di Bandung mah ๐Ÿ˜€

  2. Kalau aku lebih suka bubur yang tidak encer dan sedikit kasar. Lidah kurang cocok dengan bubur yang halus. Dan bubur yang sedikit diaduk. Bukan yang diaduk secara merata..hehehee

    Lawasan dago pakar memang sejuk. Kalau datangnya pagi banget yaa kebagian dinginnya. Jadi kalau ada kopi sangat cocok demgam suasana. Banyak pilihan kopinya yaa. Bukan kopi sachet yang biasa disajikan di warung tenda bubur ayam.

    Cakue memang identik dengan bubur ayam bandung. Oyaa, kenapa namanya bubur ayam gowes? Apa ada hubungannya dengan menjamurnya para penggowes atau pesepeda pasa awalยฒ pandemi…? Atau emang banyak penggowes yang singgah di bubur ayam ini…?heehehee

    Ulasan yang menarik mas dayu.

    1. Kalau saya suka semua jenis bubur dari yang encer sampe yang gak encer Mas, iya kawasan Dago bagian atas emang sejuk dan masih banyak pohon di tempat tertentu. Nama dari bubur gowes kayaknya si karena dari dulu banyak pesepeda yang mampir ke tempat ini Mas.

  3. Duh baca ini jadi pengen bubur juga haha
    Toppingnya nggak berlebihan tapi terlihat enak ya, apalagi ditambah cakwe kebayang sih makin endul

  4. Wah sama Mas Dayu, saya juga tim bubur diaduk. apalagi diaduk bareng kerupuk. walaupun kerupuknya jadi nggak garing tapi ada kenikmatan tersediri. oh iya aku juga baru tau kalau bubur ayam tuh pake cakue, selama ini taunya cuma pake sate usus dan telur puyuh.
    tapi nanti kalau ke bandung bisalah masuk list wisata kuliner nih bubur gowes. Makasih infonya Mas Dayu (^,^)

    1. Ahaha kerupuk benyek karena adukan bubur memang mantep si Kak, sepertinya bubur ayam di Bandung banyak yang pakai cakue Kak. Kalau lagi wisata ke Dago wajib dicoba si :D.

  5. Harganya cukup terjangkau sekali ya, dengan review cita rasa yang oke.
    Ditambah lokasi atau tempat yang juga menyenangkan, bubur yang terlihat sedap dengan temannya cakue yang menggoda, jadi pengen icip juga deh.
    Ditutup dengan minuman hangat, wah makin mantap n happy jadinya ya.

  6. Walopun kita beda cara makannya, aku tim ga diaduk soalnya , tapi tetep aja bubur ayam, apalagi pake cakwe, itu favorit bangetttttt . Kliatan enak kok mas. Kebayang aja gurihnya, blm lagi tambahan cakwe. Aku selalu minta cakwe dibanyakin kalo udah beli buryam

  7. Pas banget, lagi cari bubur ayam buat sarapan pagi. Tapi kalo di sini ratau-rata buburnya encer dan topingnya dikit. Gak sesuai sama lidahku yg suka bubur kental dan cakwe berlimpah

  8. Saya juga tim bubur diaduk hahaha…
    Pedagang bubur memang banyak dimana-mana, karena makanan ini bisa dikonsumsi kapan saja.
    Kalau saya biasanya makan bubur plus sate telur puyuh dan ati ampela, terasa lebih gurih….

  9. Sebagai tim bubur gak diaduk pas dibilang buburnya encer menari2 di lidah kok ngebayanginnya gimana gituuu hahaha.

    Tapi tetep bisa dicoba nih kalau pas lagi main ke Bandung. Lumayan tempat baru.

  10. Makan bubur disertai kopi, sungguh perpaduan yang sempurna, Btw, saya tim yang makan bubur jangan diaduk, karena kalau diaduk, malah kelihatannya aneh

  11. Bubur ayam gowes kirain tukar buryamnya keliling ngegowes. ๐Ÿ™‚ Kalo tim bubur diaduk kayak aku lebih cocok dengan bubur yang kental dan banyak topping sih.

  12. Aduh postingan yang ga baik bagi jiwa dan raga….. Rindu banget nikmatin bubur ayam pagi-pagi. Bener-bener beraaaaat kali postingan ini dibaca oleh seorang perantau, bikin kangeeeeeen pulang euy. Hiks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker