Explore Keindahan Situs Candi Cangkuang dan Kampung Pulo
Kabupaten Garut begitu banyak menyimpan keindahan alam dan juga tempat wisata yang bisa kita kunjungi. Salah satu tempat Wisata Sejarah dan Adat yang ada di Garut adalah Situs Candi Cangkuang dan Rumah Adat Kampung Pulo.
Situs Candi Cangkuang ini terletak di sebuah Pulau yang ada di tengah Danau kecil atau, kalau orang Sunda biasa menyebutnya dengan nama Situ. Selain ada di tengah Danau, Kawasan Wisata Candi dan Rumah Adat ini juga dikelilingi oleh Pegunungan yang view-nya indah.
Menjadikan Situs Candi dan Kampung Pulo memiliki hawa yang sejuk, serta pepohonan di tempat ini juga masih rimbun dan terjaga. Di sekitar area Candi terdapat sebuah Perkampungan Rumah adat yang bernama Kampung Pulo.
Mengexplore Situs Candi Cangkuang dan Rumah Adat Kampung Pulo
Awal tahun 2022 yang lalu saya berwisata ke Situs Candi Cangkuang dan Rumah Adat Kampung Pulo bersama keluarga. Waktu itu kami mengunjungi tempat ini pada saat akhir pekan.
Sedari pagi kami sudah berangkat dari rumah yang ada di Cileunyi, Bandung untuk menuju Kabupaten Garut. Karena kami berwisata pada hari sabtu alias akhir pekan, kami sempat kena macet di jalan saat menuju lokasi.
Dari daerah Nagreg hingga masuk ke daerah Leles jalanan sedikit macet oleh kendaraan berplat nomor luar daerah Garut. Wajar saja, karena di Garut ada berbagai macam tempat wisata yang bisa dikunjungi saat akhir pekan tiba.
Untuk sampai ke Situs Candi Cangkuang dan Rumah adat Kampung Pulo, kalau tanpa macet bisa ditempuh hanya dalam waktu satu jam dari Cileunyi. Namun karena kami ke sana saat akhir pekan, butuh waktu lebih dari dua jam untuk sampai ke lokasi.
Lokasi Kawasan Wisata Candi Cangkuang dan Rumah Adat Kampung Pulo
Lokasi Kawasan Wisata Candi Cangkuang dan Kampung Pulo terletak di Jl. Darajat Leuwigoong, Cangkuang, Kec. Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44119. Tidak jauh dari alun-alun Leles serta Stasiun Kereta Api Karangsari.
Jika kalian naik kendaraan umum dari luar Garut, bisa naik bus tujuan Garut lalu turun di Alun-Alun Leles, dari sana tinggal naik ojek saja ke lokasi wisata. Namun jika kalian naik Kereta Api, naik Kereta yang berenti di Stasiun Karangsari (biasanya KA Lokal Cibatu yang berhenti di Stasiun ini). Dari Stasiun perjalanan bisa dilanjut dengan menggunakan ojek.
Harga Tiket Masuk Kawasan Wisata Candi
Setelah kami menempuh kurang lebih dua jam perjalanan, akhirnya kami tiba juga di lokasi. Untuk parkiran kendaraan ada di seberang pintu masuk, dan terdapat parkir yang luas di sekitaran lokasi wisata.
Kami membeli tiket masuk sebesar Rp. 5000 rupiah perorang, mungkin saat ini sudah naik harga tiketnya. Karena saya dan keluarga mengunjungi tempat ini pada awal tahun 2022. Setelah membeli tiket masuk, kami langsung menuju pinggiran danau untuk menyeberang dengan menaiki perahu rakit. Harga yang dikenakan untuk naik rakit ini kalau tidak salah Rp 10.000 perorang pulang-pergi.
Sesampainya di Kawasan Wisata ini, kami langsung berjalan untuk menuju Rumah Adat Kampung Pulo terlebih dahulu. Karena akses menuju Candi melewati Kampung Pulo.
Sekadar informasi, Kampung Pulo ini merupakan kampung tradisional peninggalan Eyang Dalem Arief Muhammad, beliau adalah seorang tokoh penyebar agama islam pada abad ke 17 Masehi. Dinamakan Kampung Pulo karena perkampungan ini berada di tengah Pulau yang dikelilingi Danau.
Di perjalanan menuju Kampung Pulo banyak warung penjual oleh-oleh dan pedagang makanan serta minuman. Jadi kalau kalian tidak membawa bekal dari rumah tidak usah khawatir, kalian bisa membeli makanan dan minuman di tempat wisata ini.
Setelah berjalan melewati warung penjaja makanan dan oleh-oleh, akhirnya kami tiba di Kawasan Rumah Adat Kampung Pulo, Kawasan Rumah Adat di sini masih begitu asri dan tentunya bersih dari sampah, kawan.
Dan masyarakat yang tinggal di perkampungan ini masih memegang teguh adat budaya yang sudah turun-temurun. Bagaimana tidak, bangunan Rumah Adatnya hanya terdiri dari enam rumah dan satu Masjid saja.
Dari dulu sampai sekarang tidak bertambah karena adanya larangan untuk menambah bangunan di Kampung ini. Dan keturunan-keturunan dari penghuni Rumah Adat banyak yang tinggal di luar Kampung Pulo, mereka akan menempati Rumah Adat jika orangtua penghuni rumah telah meninggal dunia.
Hawa sejuk dengan bangunan tradisional yang ada di tempat ini membuat pikiran jadi fresh kembali. Puas kami menikmati Rumah Adat Kampung Pulo, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Candi. Lokasi Candi berada di atas bukit, kami keluar Kampung Pulo langsung menaiki bukit yang sudah ada anak tangganya.
Bukitnya tidak terlalu tinggi dan anak tangganya pun tidak terlalu curam juga, jadi tidak usah khawatir kelelahan. Apalagi di kanan-kiri tangga terdapat banyak pohon besar, jadi menambah semangat dalam perjalanan menuju Candi.
Tak berapa lama berjalan akhirnya kami tiba juga di Situs Candi Cangkuang, di salah satu sisi di samping Candi persis terdapat makam Eyang Embah Dalem Arief Muhammad, dan juga ada museum di sekitaran Candi.
Fasilitas di Tempat Ini
Kami menikmati keindahan alam serta keindahan Candi dari gazebo yang ada di Kawasan Situs Candi ini sambil beristirahat.
Oh ya kawan, fasilitas di tempat wisata ini terdapat beberapa toilet yang bisa kalian gunakan. Serta ada sebuah Masjid yang berada di Kampung Adat Pulo yang bisa digunakan untuk salat. Untuk tempat kumpul dan istirahat ada gazebo yang terdapat di dekat Situs Candi.
Setelah beberapa jam menikmati Kawasan wisata Situs Candi Cangkuang dan Rumah Adat Kampung Pulo. Akhirnya kami pulang kembali ke rumah, tempat wisata ini begitu berkesan buat saya karena tempatnya dikelilingi danau serta pegunungan yang indah.
Serta yang paling penting dari Kawasan wisata ini yaitu bersih dari sampah, karena kalau tempatnya bersih dan terawat pastinya kita akan betah dan nyaman berlama-lama.
Cukup sekian cerita perjalanan saya dari Kabupaten Garut, apabila ada kesalahan dalam cerita dan penulisan mohon dimaafkan.
~Terima Kasih Sudah Membaca 😀
Baca Juga Artikel Abang Dayu Lainnya:
Menikmati Keindahan Alam Situ Cisanti
Kulineran di Tahu Jembar Manah Samoja Sumedang
Jujur aku takjub baca rumahnya dari dulu Ampe skr hanya 6, ga bertambah. Berarti penghuninya juga ga nambah apa ya mas? kalopun beranak Pinak, dibatasi jumlahnya, atau mereka milih untuk merantau kluar ?
Salut aja bisa tetep ga berubah. Sisi positifnya kampung ini pasti terjaga banget . Jadi pengen kesana
Kalo sudah beranak pinak maka akan keluar dari kampung si dari beberapa sumber yang saya baca, dan kalo orangtua mereka sudah meninggal maka salah satu keturunannya akan gantiin buat menghuni rumah tersebut.
Cakep ini pelestariannya dengan tidak menambah bangunan baru.
Dengan begitu tetap terjaga keasriannya.
Tadinya sempet galfok, daku pikir kampung Pulo deket Jatinegara, eh ternayata bukan ,hehe
Mirip sama kampung pulo yang di Jakarta Timur ya kak, namanya wkwk.
Asyik nih, fasilitasnya juga memadai, bikin pengunjung jadi lebih nyaman ya.
Dulu saya sering ke tempat-tempat kayak gini ketika masih single, semenjak jadi mamak-mamak udah jarang banget deh, saking dulu katanya anak kecil jangan dibawa di tempat ginian, eh keterusan jadi malas 😀
Fasilitas Kawasan Wisata Candi Cangkuang dan Kampung Pulo ini cukup memadai ko, dan waktu itu saya ke sana banyak ko orangtua yang bawa anak kecil.
Seru banget wisata sejarah ke Candi, dan tertarik dengan kalimat “sampai sekarang tidak bertambah karena adanya larangan untuk menambah bangunan di Kampung ini”. Berarti masih menjaga dan merawat bangunan yang ada dari dulu
Untuk rute juga lengkap, kalau ada kesempatan kesana artikel ini akan saya jadikan petunjuk. Makasih
Iya kak, untuk adat dan bangunan masih dilestarikan sampai sekarang. Terima kasih kak, semoga suatu saat bisa mengunjungi tempat ini.
Harganya gak mahal untuk tempat pariwisata. Tarif rakitnya juga termasuk murah. Semoga aja Kampung Pulo tetap terjaga, ya. Menarik banget dengan tempat wisata seperti ini
Iya Kak, kapan-kapan bisa cobain wisata ke sini ya 😀
menarik, tadinya penasaran karena lokasinya berada di tengah pulau, dan ternyata ada informasi untuk akses kemari juga. Semoga bisa main kemari deh, menarik banget tempatnya
Aamiin Kak, semoga suatu saat bisa dateng wisata ke Candi Cangkuang dan Rumah Adat Kampung Pulo ini.
What? 6 rumah saja?
Tapi mungkin karena rumah adat kan besar sekali yaa jadi kemungkinan satu ruang ditempati beberapa keluarga disekat gitu doang
Iya 6 rumah saja dari dulu Kak, tapi sebagian keluarga ada yang tinggal di luar Kampung Pulo. Dan salah satu keluarga akan nempatin rumah ini kalau orangtuanya sudah meninggal.
Oh di Garut ya, tempo hari saya melewati stasiun Leles ternyata itu bagian dari Garut.
penasaran seberapa besar danaunya sampai ada pulau di tengah danau. Di pulau tersebut cukup untuk 6 rumah dengan 1 masjid. Wow masya Allah. Masjid di sana masih aktif dipakai penduduk lokal ya, bukan hanya untuk turis.
penduduk kampung pulo rata-rata bermata pencaharian apa ya?
wisata yang menarik.
Iya di Garut Kak, rata-rata mata pencaharian mereka kalo gak salah si dalam bidang pertanian.
Pemandangannya cantik dan kelihatan asri gitu ya Kak, lebih-lebih Candi Cangkuang ini terletak di tengah danau. Saya pun baru tahu soal istilah ‘situ’, sering banget dengar nama tempat yang ada kata ‘situ’, ternyata ada maknanya.. 🙂
Iya Situ maknanya Danau kalau kata orang Sunda Kak
Sudah lama tidak berwisata ke candi, tempatnya asik nih, tidka hanya Candi, namun juga ada yang lain. Jadi bisa eksplore sisi lain di balik Candi ni.
Selain bisa explore candi, bisa juga explore rumah adat dan kampung adatnya.
Aku duluuuu pernah ke Cangkuang juga, tapi gak bener-bener eksplor tempatnya sih kak.. Karena ada nikahan di Garut terus setelah itu main sebentar ke Cangkuang.. Kalau kapan ke Garut lagi boleh nih buat eksplor candi sama kampung Pulonya 🙂
Wajib banget diexplore tempat ini Kak 😀
Seru banget ini, Kak. Jadi pengin ke Garut karena belum pernah ke sana, hehe. Punya teman Garut dulu jualan mukena keren dan abon daging yang enak pisan. Anak-anak juga bakal senang ke Candi Cangkuang ini karena prosesnya unik, naik rakit dulu menuju candi. Apalagi ada kedai yang jualan makan minum khas setempat. Makasih infonya 🙂
Iya Kak, wajib deh cobain tempat wisata yang ada di Garut ini salah satunya Candi Cangkuang.
Foto rakit yang teratas, cantik seperti lukisan. Terutama karena ada latar siluet gunung (gunung atau bukit ya?) di latar foto. Main rakitnya juga pasti seru bener. Permukaan danaunya tempak tenang dan jadi enak banget buat update koleksi foto mirroring.
Salam pagi dari Lombok ^^
Sepertinya itu gunung Kak, karena di daerah Garut ada beberapa gunung gitu. Terima kasih Kak sudah mampir membaca, salam dari Bandung :D.