Ulasan

Pentingnya Belajar Analisis Untuk Investor Pemula

Assalamualaikum kawan, sudah lama rasanya saya tidak update tulisan di blog ini, nah nah sekarang saya akan update tulisan mengenai investasi. Dalam artikel ini saya akan membahas tentang apa saja si hal yang diperlukan untuk belajar analisis dalam investasi saham di pasar modal. Ya meskipun saya juga pemula dalam berinvestasi di pasar modal terutama saham, saya akan membagikan pengalaman tentang betapa pentingnya kita mengusai beberapa ilmu basic sebelum terjun di pasar modal.

Sejak pandemi corona menyerang dunia termasuk Negeri kita tercinta, banyak orang-orang yang berhemat bahkan menabung sebagian uangnya karena perekonomian sedang goyah. Lalu masyarakat pun memilih berbagai intrumen untuk menyimpan uangnya, tidak terkecuali intrumen investasi di pasar modal. Dan menjelang akhir tahun 2020 banyak sekali masyarakat yang baru terjun di dunia saham, tidak terkecuali saya hehe.

Namun, kebanyakan dari mereka hanya ikut-ikutan tanpa mempelajari ilmu basic di dunia saham. Akibatnya, karena ketidaktahuan ini banyak yang tidak bertahan lama dalam berinvestasi. Nafsu ingin untung besar dalam sekejap seringkali menjadi penyakit bagi masyarakat kita tanpa memedulikan proses.

Maka dari itu. Betapa pentingnya belajar analis untuk investor terutama yang pemula, seperti analisis fundamental. Agar kalian bisa menjaga aset dari kerugian yang besar. Karena dalam berinvestasi di dunia saham ada istilah “High Risk High Return”. Dan jangan sampai memiliki mindset “Main Saha” karena saham bukan untuk bermain-main.

APA ITU SAHAM?

Sebelum belajar lebih jauh kita kenali dulu apa itu saham, sederhananya saham adalah surat kepemilikan suatu perusahaan jadi. Contohnya dengan kita membeli minimal 1 lot saham Sido Muncul kita sudah menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut dengan produknyayang popular di masyarakat yaitu Tolak Angin.

Oh ya kawan, ada batasan minimal dalam membeli saham yaitu 1 lot (100 lembar saham). Jadi misalnya ketika kita membeli 1 Lot saham Sido Muncul di harga 750 rupiah, tinggal kalikan 100 yang berarti kalian harus mengeluarkan 75.000 rupiah untuk bisa menjadi bagian dari pemilik perusahaan Sido Muncul meskipun, hanya 0,sekian persen saja.

Nah kawan banyak banget nih yang beranggapan kalau saham itu Haram, Judi, Riba dsb. Padahal, sebenarnya tidak seperti itu kalau kita sudah tau dan mempelajarinya. Karena transaksi saham sudah diatur oleh MUI lho dan juga sudah mendapatkan fatwah syariahnya dari DSN MUI no 80 Tahun 2011.

Jadi kalian yang khususnya beragama muslim tidak perlu khawatir lagi akan hukum dalam bertransaksi saham. Memang, ada beberapa saham yang tidak masuk kategori Syariah seperti Bank Konvensional, Asuransi Konvensional, atau pun Rokok contohnya. Kalau masih penasaran kalian bisa cari datanya di google dengan kata kunci “Pasar Modal Syariah”.

Sekarang gimana hayooo, sudah mengerti sekilas tentang saham di pasar modal kan. Sekarang saya akan lanjutkan.

Risiko dan Keuntungan Yang Harus Kalian Ketahui

Semua jenis instrument investasi menurut saya pribadi memiliki risiko masing-masing. Tak terkecuali saham, risiko harga turun adalah hal biasa bagi para investor. Contohnya ketika kita membeli saham Telkom Indonesia di angka 3500 rupiah perlembar saham dengan nominal 10 juta. Ketika harganya turun sudah pasti uang yang kita beli di saham Telkom akan turun dan minus entah berapa ratus ribu bahkan berapa juta.

Jadi sangat penting bagi kita untuk memilih dan menganalisa terlebih dahulu saham apa yang akan kita beli. Kita harus tahu kondisi keungan perusahan dan yang paling penting juga kita harus kenal dan tau produk perusahan yang akan kita beli sahamnya. Istilahnya jangan membeli kucing dalam karung kalau tidak mau rugi besar.

Pentingnya Analisis Fundamental

Belajar analisis fundamental menurut saya pribadi sangat-sangat dan sangat penting sebelum kita menginvestasikan uang kita di dunia saham. Karena bagi investor pemula harus bisa menguasai fundamental ini untuk bisa mengetahui saham mana yang harganya murah, valuenya tinggi, dan juga tidak berisiko tinggi ketika harga saham tersebut sedang turun.

Dalam analisis fundamental yang pertama saya gunakan adalah EPS, apa itu EPS? Singkatannya adalah Earning Per Share, rasio ini saya gunakan untuk melihat laba atau keuntungan yang dihasilkan perusahaan dalam kurun waktu 1 tahun. Jika angka EPS ini semakin besar maka akan semakin baik dan bisa menjadi catatan tersendiri untuk saya lebih melirik dan mengincar saham tersebut.

Selanjutnya ada ROE atau singkatan dari Return On Equity adalah salah satu rasio untuk mengukur seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba terhadapa modal sendiri. Jika angka ROE semakin tinggi maka akan semakin efisien suatu perusahaannya. ROE bisa menjadi tolak ukur dalam memprediksi pertumbuhan suatu perusahaan ke depannya.

Yang selanjutnya dan yang tak kalah penting adalah DER (Debt to Equity) yaitu alat ukur untuk mengetahui seberapa besar risiko perusahaan dalam menghadapi krisis. Nah kawan DER ini adalah salah satu rasio untuk membandingkan antara hutang dan modal suatu perusahaan, jika DER angkanya 1 maka hutang perusahaan sama dengan modal yang dimiliki.

Jadi sederhananya, semakin kecil angka DER maka semakin kecil pula hutang suatu perusahaan terhadap modal dan juga pastinya risiko juga semakin kecil.

Dan terakhir adalah Dividen Yield adalah suatu rasio yang digunakan oleh para investor jangka Panjang untuk memperoleh keuntungan bagi hasil yang diberikan perusahaan kepada para pemegang saham setiap tahunnya. Walau pun kita hanya memiliki 1lot saham kita juga berhak mendapatkan Dividen Yield yang diberikan perusahaan setiap tahunnya apabila memenuhi persyaratan.

Dayu Anggoro

Penyandang disabilitas yang hobi jalan dan kulineran. (Follow IG & twitter @abangdayu- email dayuag16@gmail.com)

Related Articles

44 Comments

  1. aku sudah nabung saham sejak setahun yang lalu mas. Belum banyak lot yang dibeli. Pernah mengalami minus banyak ketika pasar uang mengalami masalah di awal pandemi. Tapi saat itu tidak khawatir sama sekali karena fundamental perusahaan tersebut sangat bagus. Akhirnya setelah 9 bulan, harga mulai bali klagi ke harga awal sebelum pandemi.

    Fundamental di perusahaan memang sangat penting untuk investor. bahkan ada istilah “In fundamental, we trust..!!!”

    salam cuan mas..!!! 😀

  2. Sedikit tercerahkan nih terkait saham. Selama ini baru main di reksadana yang berbasis syariah, jadi lebih yakin dan merasa lebih aman sih dibandingkan yang tidak memiliki label syariah (IMHO).

  3. Banyak yang rugi saat mencoba saham karena mau instan dan ga mau belajar detil dulu soal ini..
    Efeknya citra saham jadi buruk..
    Buat yang tertarik belajar saham, menurut gw pribadi, ada baiknya banyak belajar dari orang2 yang bisa dipercaya karena bisa jujur menjelaskan..
    Termasuk menjelaskan soal manajemen resikonya..

    Btw, nice post!

  4. Wah makasi bang dayu, saya jadi dapat ilmu baru. Belakangan ini teman-teman banyak yang ikutan main saham, saya cengok aja sih ngeliatinnya. Tapi lumayan di sini jadi dapat beberapa istilah yang baru didenger.

  5. Gara2 sering denger podcastnya Raditya Dika, aku jadi pengin juga nabung saham. Tapi karena banyak pertimbangan dan harus bisa menganalisa fundamental perusahaan dan lain sebagainya. Akhirnya aku memilih reksadana dulu aja yang nggak ribet. Niatnya mau matengin ilmu dulu biar tenang juga ketika beli saham. Dan yang paling penting bukan sekedar ikut-ikutan. Hehe

  6. Suka banget nieh sama artikel yang bahas saham.
    Mau tanya kak, sebelum memutuskan untuk terjun di dunia persahaman, apakah kakak mengikuti kelas tertentu terlebih dahulu?
    Kalau “Ya”, boleh tau ga kak kelas mana yang kakak ikuti.
    Terimakasih kak

  7. Mantap Dayu niat banget sampe belajar, tapi memang harus begitu sih jangan cuma tergiur sama keuntungannya terus ikut-ikutan tanpa tahu apa-apa. Eh sekalinya rugi bisa pusing sendiri ya.
    Aku tuh pengen nyoba juga tapi belum paham dan belum mempelajari, jadi belum berani. Masih menikmati ijo-ijo yang dishare orang-orang aja hehe

    1. Yess harus wajib belajar dulu, biar tau risiko saham tuh gede banget dan jangan tergiur liat orang-orang yang udah sering untung. Orang yg udah sukses di pasar modal mereka pastinya lewatin proses belajar, rugi, dsb.

  8. Setelah membaca ulasan mengenai saham ini, saya menjadi tertarik untuk mencobanya. Dan saya pun juga sangat setuju sekali tentang perlu dan pentingnya belajar analisis fundamental terlebih dahulu. Ya, pelajari dan pahami dulu baru kemudian mengeksekusinya.
    Terimakasih banyak sharingnya Bang Dayu, sedikit demi sedikit saya jadi mengetahui apa yang perlu dan sebaiknya dipelajari sebelum menceburkan diri dalam dunia ssham.

  9. Memang sekarang lagi ngetrend orang investasi saham…kalau dulu masih awam dan seolah olah hanya bisa diikuti oleh para pengusaha….thank God sesuai dengan perkembangan makin banyak orang yang melek akan saham. Tapi memang untuk pemula kayak aku masih takut2 sih…jadi info begini berguna banget untuk nambah pengetahuan tentang saham. Nice info Day..

  10. Menarik nih poin-poin yang perlu dipelajari sebelum terjun langsung ke dunia saham. Selama ini baru follow akun2 saham aja sih dan masih belajar sedikit-sedikit. Terima kasih informasinya yang bermanfaat.

  11. Ulasan yang sangat Menarik Mas Dayu, Saham memang sangat menarik untuk investasi jangka Panjang, sepanjang kita menganalisis nya dari awal juga Benar, kalau bisa jangan hanya ikut ikutan Tren, ada orang yang keuntungannya 10, 20 atau bahkan 100 %, karena memang masuknya sudah lama, tapi kalau untuk mengharapkan ROI yang tinggi dalam waktu singkat, Saham mungkin perlu dipertimbangkan lagi.

  12. Setuju dengan analisa beberapa indikator itu di atas kertas. Tapi terkadang kita juga perlu lihat aksi bisnis si perusahaan, tren bisnis ke depannya, aturan pemerintah… Jadi perlu banyak baca berita kalau betul mau serius analisa sampai dalam

  13. Lengkap banget penjelasan nya kak, aku jadi punya pencerahan buat belajar investasi. Karena jujur sih kak, aku agak khawatir sama investasi perusahaan yang banyak beredar itu

  14. Belakangan ini saya sudah sadikit banyak mulai pelajari saham dan reksadana. Artikelnya bagus. Informasi yang disampaikan kurang-lebihnya sama. Dan yang jadi pertanyaan saya, ternyata bermain saham, kalau gagal bisa juga ya buat orang bunuh diri.

  15. Menarik ini, belakangan banyak yang ikutan terjun ke pasar saham tanpa ada pertimbangan risiko dan keuntungan dengan matang jadinya ya gitu deh pas rugi enggak siap mental..
    Artikel yang mencerahkan ini!!

  16. Coba coba juga nih saya punya saham di suatu perusahaan aplikasi hihi tp punya sediki aj, iseng punya punyaan. Dipandemi gini harga ny turun banget jd lom liat2 lagi.

  17. Semenjak pandemi, saham jadi semakin seksi. Tapi tak semua orang memahami cara mainnya. Dan ujung2nya hanya membuang2 uang saja.

    Kalo kata investor, uang yg hilang itu adalah “biaya sekolah” dan kita masih belum lulus.

  18. Ibu ibu sekarang banyak yang nabungnya di saham, pada jago jago mereka kudu beli saham yang mana

    Kebanyakan temenku pada beli sahamnya indomie, kaefce gitu gitu yang karuan stabil, ga mau ambil resiko tinggi katanya

    Ijin share ke temen temen tulisannya yaaakkk

  19. Udah kenal saham dari 2019. Tapi cuma punya beberapa lot aja dan belum mulai aktif lagi. Masih ada sih sahamnya tapi belum nambah2 lagi. Haha. Walaupun cuma punya beberapa lot lumayan juga dapat deviden tiap tahun. Walaupun masih receh. Hahah

  20. Menurutku makin banyak yg masuk ke dunia saham itu bagus sihh, kan bukannya itu yg diinginkan, rakyat Indonesia pada melek saham biar domestik bisa nguasain pasar saham. Cuma emang terjun ke saham ga bisa main ikut-ikutan, kudu dipelajari dan paham dulu. Jangan sampe orang lg rame buy jadi ikut2an buy padahal ga paham fundamentalnya, ehh pas nilai sahamnya turun panik

  21. Memang selama pandemi ini jadi banyak yang tiba-tiba investasi saham. Apalagi di tiktok banyak kontennya, makin bikin orang tertarik. Tapi sebelum investasi apapun penting belajar detailnya supaya baik pengelolaannya.

  22. Saya sering di telp marketing yang menawarkan menabung saham atau investasi dalam bentuk saham. Entah kenapa rasanya ada missing link yang belum terjawab. Nah, dengan pemaparan yang lebih praktis dari Bang Dayu, semoga saya jadi lebih yakin untuk mengambil keputusan …. Terimakasih

  23. nice share.
    jangan invest saham hanya krn FOMO( fear of missing out)
    investasi di hal yg kita kuasai. kalo belom ngerti ya belajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker