Lintas DaerahPendakian GunungPerjalanan

Gunung Tangkuban Perahu, Tempat Wisata Legenda di Bandung.

Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu Tempat Wisata Gunung yang ada di Lembang, dan menjadi destinasi wisata favorit yang ada di Kabupaten Bandung. Keindahan alam dan suasananya yang sejuk menjadikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini. Tak terkecuali saya yang beberapa waktu lalu berkunjung ke sini.

Seminggu setelah hari raya lebaran saya baru merencanakan liburan ke Bandung Jawa Barat. Selain karena ingin ke rumah doi dan silaturahmi dengan keluarganya. Tujuan saya ke Bandung adalah ingin pergi ke Gunung Tangkuban Perahu. Ini adalah pengalaman pertama saya berkunjung ke sana dalam rangka liburan.

Cerita Legenda Gunung Tangkuban Perahu

Selain keindahan kawah dan pesona alamnya, Gunung Tangkuban Perahu memiliki cerita legenda yang sangat terkenal di masyarakat, khususnya masyarakat Jawa barat. Cerita Dayang Sumbi dan Sangkuriang, dimana suatu hari saat Sangkuriang sudah bertumbuh besar dan sudah lama meninggalkan rumah.

Bertemu kembali dengan Ibunya Dayang Sumbi yang masih tetap cantik dan awet muda, kata urang sunda teh tetep geulis pisan euy. Lalu Sangkuriang seketika jatuh cinta pada Dayang Sumbi yang ternyata adalah Ibu Kandungnya sendiri. Sangkuriang memaksa untuk melamar Dayang Sumbi namun, Dayang Sumbi telah mengetahui bahwa Sangkuriang anak kandungnya dari bekas luka yang ada di kepala.

Dayang Sumbi yang panik karena sang anak kandung (Sangkuriang) yang memaksa untuk melamarnya. Lalu memberikan syarat untuk membuat perahu dalam waktu semalam saja. Dayang Sumbi mengira bahwa syarat ini tidak mungkin dapat dilakukan. Tetapi Sangkuriang menyanggupinya dengan bantuin para jin, mulailah Sangkuriang dan pasukan jinnya membuat perahu untuk memenuhi persyaratan.

Melihat situasi ini Dayang Sumbi mulai panik dan ia mengibarkan kain tenunnya yang merah ke arah timur. Lalu Dayang Sumbi berdoa sembari memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar usahanya Sangkuriang digagalkan. Doa yang terkabul kemudian kain tenun tersebut bercahaya merah seperti matahari terbit.

Ayam-ayam mulai berkokok dan pasukan jin Sangkuriang mengira hari sudah mulai pagi, mereka lalu buru-buru pergi meninggalkan pekerjaan yang belum selesai. Sangkuriang yang kesal karena usahanya gagal dan mengetahui ini adalah ulah Dayang Sumbi, lalu ia menendang perahu yang dibuatnya dengan sekuat tenaga dan Pow !!!! Jadilah (coco crunch) Perahu tersebut tertelungkup, dan sekarang dikenal dengan Gunung Tangkuban Perahu.

Artikel Gunung Lainnya Dapat Dilihat di :

Tempat Wisata Gunung yang Ada di Lembang

Danau Gunung Tujuh, Surga Tersembunyi di Balik Gunung kerinci.

Menuju Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu, Tangkuban Perahu, Tempat Wisata Gunung, Wisata Lembang
Salah satu view dari sisi Gunung Tangkuban Perahu (Dok : Pribadi)

Di atas adalah cerita singkat yang saya kutip dari berbagai sumber, cerita rakyat itulah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini, tak terkecuali saya. Dibanding daya tarik cerita dan legenda dari Gunung Tangkuban Perahu. Yang membuat saya datang ke tempat ini adalah rasa penasaran akan pemandangannya hehe.

Pagi itu saya dan partner sudah siap untuk berangkat dari Kota Bandung menuju Lembang. Perjalanan ditempuh kurang lebih 2 jam menggunakan motor. Melewati berbagai kawasan wisata yang ada di Lembang seperti farm house, Cikole, dll.

Artikel Gunung Lainnya Dapat Dilihat di :

Pendakian Gunung Kerinci: Menapaki Atap Sumatera.

Pendakian Gunung Papandayan

Transportasi Menuju Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu, Tangkuban Perahu, Tempat Wisata Gunung, Wisata Lembang
Di Depan Pagar Kawah Tangkuban Perahu (Dok : Pribadi)

Untuk kalian yang ingin mengunjungi Tangkuban Perahu dengan angkutan umum juga bisa ko. Jika kalian menggunakan Kereta Api dan turun di stasiun Bandung, kalian bisa lanjut naik angkot jurusan Lembang. Lalu turun di perempatan Lembang Maribaya, dan dilanjut dengan naik angkot jurusan Cikole lalu turun di pintu gerbang.

Namun yang tidak ingin susah naik turun angkot bisa menggunakan taxi online, tetapi tentu harganya jauh di atas angkot. Setelah kami menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam lamanya, kami tiba di pintu gerbang masuk Gunung Tangkuban Perahu. Lalu mengantri untuk membeli tiket masuk.

Artikel Gunung Lainnya Dapat Dilihat di : 

Harga Tiket Masuk Gunung Tangkuban Perahu, Kendaraan dan Parkir.

Gunung Tangkuban Perahu, Tangkuban Perahu, Tempat Wisata Gunung, Wisata Lembang
Berpose di Tangkuban Perahu

Harga tiket masuknya sendiri pada hari Senin – Jumat Rp 20.000,- sedangkan hari Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional adalah Rp 30.000,- untuk wisatawan lokal. Sedangkan untuk wisatawan Mancanegara hari Senin – Jumat Rp 200.000,- dan Sabtu, Minggu, serta Hari Libur Rp 300.000,-.

Harga tiket masuk belum termasuk parkir kendaraan, parkir untuk motor Rp 12.000,- di hari Senin – Jumat dan di Hari Libur Nasional serta Sabtu dan Minggu adalah Rp 17.000,-. Sedangkan untuk mobil pribadi adalah Rp 25.000,- untuk tengah pekan dan Hari Libur sebesar Rp 35.000,-. Lalu untuk Bus Rp 110.000 untuk tengah pekan dan Rp 150.000 untuk Hari libur dan akhir pekan.

Artikel Gunung Lainnya Dapat Dilihat di : 

Oh ya, harga tiket di atas bisa berubah sewaktu-waktu loh ya kawan, yuk lanjut.

Fasilitas di Wisata Gunung Tangkuban Perahu

Setelah masuk pintu gerbang Gunung Tangkuban Perahu, kita masih harus menempuh jalan yang menanjak sekitar 10 menit perjalanan. Hutan yang masih lebat di sepanjang sisi jalan menemani kami untuk mencapai tempat parkir. Setelah sampai di tempat parkir motor kami langsung berjalan untuk menikmati pemandangan kawah Tangkuban Perahu.

Oh ya kawan, fasilitas di Kawasan Wisata Tangkuban Perahu cukup lengkap menurut saya. Terdapat toilet, masjid, warung penjaja makanan serta oleh-oleh khas Tangkuban Perahu. Di sini juga banyak yang menawarkan jasa foto langsung jadi. Hawa Tangkuban Perahu cukup sejuk karena tempat wisata ini berada di ketinggian 2.084 Mdpl.  Nah gimana, Tangkuban Perahu mungkin bisa jadi salah satu destinasi tujuan kalian kalau ke Bandung.

~Sekian dan Terima kasih

Dayu Anggoro

Penyandang disabilitas yang hobi jalan dan kulineran. (Follow IG & twitter @abangdayu- email dayuag16@gmail.com)

Related Articles

28 Comments

  1. Baca postingan ini jadi inget, aku baru sekali ke Gunung Tangkuban Perahu, zaman SD kalau ngga salah. Ya ampun jadi pingin ke sana lagi, mungkin sudah banyak berubah yaaa…

    Thanks for sharing ya Mas…

  2. Saya terakhir ke sana buat hadir di acara pelantikan Pendidikan Dasar Wanadri. Pesona Tangkuban Perahu dari dulu masih sama, ya. Tetapi, emmang enaknya jalan pagi kalau mau ke sana

  3. duh kangen gunung takuban, terakhir kali sini mungkin 5 tahun lalu apa lebih deh, baca-baca postingnya jadi ngobatin kangen dan pengen datang lagi deh, krn dulu dtg kesini masih berdua aja sama paksuami, sekarang sudah mau punya anak 2, hahahaha

    tetap menjadi wisata yang menarik buat di datangi besama keluarga yah karena tempatnya emang memukau banget dan bisa jadi tempat yang bagus banget untuk nambah2 koleksi foto-foto

  4. Mendadak merasa kuper banget deh pas baca ini
    Aku tuh dari dulu penasaran sama Tangkuban Perahu
    Sayangnya semesta belum berpihak padaku untuk ke sana
    Padahal udah bolak-balik ke Bandung huhuhuhu

    Btw foto-fotonya keren banget mas

  5. Udah lama ga ke sana, jadi mau jalan2 ke sana deg. Eh.. btw kenapa htm wisata lokal dan internasional beda, saya mau kasih tanggapan ya. Hampir semua wisata di Indo memang begini, maksudnya tuh kaya sistem saling tutup buka, karena wisata lokal murah dan harga segitu ga menutupi pendapatan dan pengelolaan wisata maka di beratkan ke wisata asing yg lebih loyal. Tahu sendiri banyaj org indo lebih milih jalan2 ke luar negeri dari pada negeri sendiri. Salah satunya y karena ini, biar menggaet wisatawan lokal juga. Hehehe koreksi ya kalau salah

  6. Aku seneng liat orang naik gunung tapi nggak pengen naik gunung.. tipe orang ribet akutu .. tapi kalo ngajak makan mah ku hayuk ((siapa juga yang mau ngajak makan))

  7. Sudah pernah kesini 2x pas outing kantor. Jadi inget waktu naik bus. Busnya di parkir agak jauh dn kami kudu jalan kaki menuju ke sini. Lumayan cpek juga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker