Bagi para pendaki, Gunung Cikuray merupakan suatu gunung yang penuh dengan tantangan. Bagaimana tidak, ketinggiannya di bawah 3000 mdpl memiliki jalur akar dan tidak ada bonus sama sekali (waktu itu saya lewat jalur Pemancar). Selain itu, di pendakian gunung ini juga kita akan berjumpa si BAGAS (Babi Hutan Cikuray) di jalur pendakian atau pun tempat camp.
Gunung ini terletak di Kabupaten Garut kawan, Gunung Cikuray juga masuk dalam kategori tiga gunung di Garut dengan julukan yaitu PAGUCI (Papandayan, Guntur, Cikuray). Cikuray juga merupakan Gunung bertipe Stratovolcano dengan ketinggian 2.821 Mdpl. Juga merupakan yang tertinggi di Kabupaten Garut. Yuk lanjut ke cerita.
Perisapan Berangkat Menuju Kabupaten Garut & Base Camp Gunung Cikuray
Jumat 28 Juni 2019, saya dan tim dari Bekasi bersiap menuju Garut untuk melakukan Pendakian Gunung Cikuray. Jam 19.30 saya sudah tiba di Terminal Bekasi, dan menunggu di Indomaret depan Terminal. Kami berjanji untuk mepo (meeting point) di Terminal Bekasi. Sekitar jam 8 malam itu, kami semua telah berkumpul di Terminal dan menunggu keberangkatan bus menuju Garut.
Saya, Anis, Martha, Willy, dan Bang Deddy, sudah duduk manis di dalam bus menunggu keberangkatan menuju Garut. Tim kami juga ada yang menyusul dari Cileunyi yaitu Nawal partner saya. Juga dari Garut sendiri ada dua orang. Sekitar jam setengah 9 malam bus berangkat dari terminal Bekasi menuju Garut. Di perjalanan kami terus berkoordinasi dengan Nawal yang menyetop bus kami di Cileunyi.
Lewat Cileunyi tim kami sudah berkumpul semua dan melanjutkan perjalanan menuju Garut. Setelah tiba di Garut, kami turun di pom bensin Cileuteh untuk selanjutnya menunggu jemputan. Mobil yang menjemput kami adalah mobil pick up yang kami sewa dari base camp. Perjalanan dari kota menuju base camp menempuh waktu 2 jam perjalanan.
Tiba di Base Camp Gunung Cikuray & Persiapan Menuju Pos 1 Registrasi
Waktu subuh kami sudah tiba di base camp warung Abah namanya, untuk beristirahat, solat subuh, sarapan, mandi, serta packing ulang sebelum pendakian. Pukul 08.00 pagi, setelah beres-beres dan siap, kami mulai berdoa sebelum memulai pendakian. Doa adalah ritual wajib untuk meminta keselamatan dan dijauhkan dari hal yang tidak diinginkan.
Kami mulai jalan perlahan menuju Pos 1, di Pos 1 juga merupakan tempat registrasi . Kurang lebih 10 menit kami tiba di Pos 1 tempat registrasi Cikuray jalur Pemancar. Oh ya, setahu saya ada 3 jalur Pendakian Cikuray yang resmi yaitu : Jalur Bayongbong, Jalur Kiara Jenggot, dan Jalur Pemancar.
Yuk Baca Juga Artikel Tentang Gunung dan Pendakian Lainnya :
Pos 1 – Pos 2
Setelah beres melakukan simaksi di Pos 1, kami mulai jalan perlahan menyusuri jalur yang kanan kirinya masih berupa kebun teh.
Vegetasi yang masih terbuka membuat terik matahari begitu menyengat, setelah beberapa menit jalan, kami baru memasuki hutan. Sewaktu saya melakukan Pendakian Gunung Kerinci, ada teman yg berkata kalau jalur Pendakian Kerinci mirip dengan Cikuray.
Semakin penasaran saja saya dengan Gunung ini ketika jalan menuju Pos 2. Kurang lebih 3 jam berjalan, kami tiba di Pos 2. Jalur yang terus menanjak dan tidak ada landainya dan cukup menguras tenaga kami. Sebelum di Pos 2 kami sempatkan untuk makan siang dan mengisi tenaga, dan ketika di Pos 2 kami istirahat lumayan sebentar.
Pos 2 – Pos 3
Perjalanan kembali dimulai menuju Pos 3. Jalur yang banyak akar terus menyambut kami dalam perjalanan. Kondisi tenaga kami agak terkuras karena irama jalan yang tidak stabil. Kenapa tidak stabil??? Karena tim ini banyak istirahatnya menurut saya. Saya yang terbiasa jalan cepat ketika mendaki, harus menekan ego dan beradaptasi dengan tim ini yang sebentar-sebentar istirahat.
Menurut pengalaman saya, kalau berjalan sebentar-sebentar istirahat akan sangat cepat kelelahan. Namun, saya tidak bisa memaksakan kehendak karena fisik masing-masing orang berbeda, apalagi di tim kami beberapa orang jarang mendaki dan yang lebih parahnya lagi jarang yg olahraga sebelum Pendakian, padahal olahraga adalah hal yang wajib sebelum kita melakukan pendakian gunung.
Sekitar kurang lebih 2 jam, akhirnya kami sampai di Pos 3. Tubuh yang mulai lelah dan banyaknya Pendaki yang berkunjung ke Gunung ini, membuat kami membagi 2 kelompok. Bang Deddy sebagai leader memutuskan untuk mengajak 2 orang anggota dari Garut untuk jalan duluan mencari lahan untuk camp.
Yuk Baca Juga Artikel Tentang Gunung dan Pendakian Lainnya :
Danau Gunung Tujuh, Surga Tersembunyi di Balik Gunung kerinci.
Pos 3 – Pos 4
Sebelum jalan, kami bongkar muat bawaan, tenda yg ada di dalam Cerrier saya dibawa oleh tim depan. Karena saya akan jalan bersama tim belakang sekaligus menemani partner mendaki saya. Perjalanan dilanjut menuju Pos 4 dengan keadaan jalur yang banyak akar dan pastinya tanpa bonus yang landai. Dari Pos 3 menuju Pos 4 kami hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam saja.
Tiba di Pos 4 kembali kami istirahat mengatur napas. Setelah napas telah teratur, perjalanan kembali dilanjutkan menuju Pos 5. Perjalanan menuju Pos 5 masih tetap sama, menanjak, tidak ada bonus, dan banyak akar. Tetapi dari Pos 4 menuju Pos 5 tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Pos 4 – Pos 5
Di perjalanan menuju Pos 5 kami mulai berjarak, Anis, Martha, dan Willy, di belakang sedangkan saya dan Partner di depan. Tim kami mulai kelelahan, tetapi setibanya di Pos 5, saya hanya berhenti sebentar untuk lanjut jalan ke Pos 6. Dari Pos 5 ke Pos 6 perjalanan agak panjang, butuh 1 jam untuk sampai di Pos 6.
Yuk Baca Juga Artikel Tentang Gunung dan Pendakian Lainnya :
Pos 5 – Pos 6
Dan di Pos 6 kami tim balakang sejenak istirahat. Ada kajadian unik saat di Pos 6, ketika saya sedang duduk di batang pohon yang tumbang, tiba-tiba saja Cerrier saya dari belakang diendus-endus si Bagas (Babi Cikuray). Tidak hanya Cerrier, Partner saya pun didekati oleh Bagas yang mengendus-ngendus. Kami panik seketika dan langsung lari ke arah pendaki yang ramai wkwkwk.
Kami yang tadinya tidak ada tenaga langsung on fire ketika ada si Bagas yang menghampiri. Si Bagas diusir oleh Akang penjual air di Pos 6 dengan menggunakan galon yg diikat tali dan talinya diikat ke trackpole. Oh ya, di Pos 6 ini lahannya cukup luas untuk mendirikan tenda, dan yang asik di Pos 6 ini ada penjual air serta somay hahaha.
Yuk Baca Juga Artikel Tentang Gunung dan Pendakian Lainnya :
Pos 6 – Pos 7
Sesudah mengumpulkan tenaga, kami mumulai kembali perjalanan ke Pos 7, dengan sisa-sisa tenaga yang ada. Kami berjalan cukup santai dari Pos 1 dengan irama jalan yang sedikit-sedikit istirahat. Mengakibatkan cukup menguras tenaga dan sampai tempat camp sudah gelap. Benar saja, hari yang mulai gelap kami masih di perjalanan.
Kurang lebih 2 jam kami sampai di Pos 7 dan kami melihat tim depan sedang memasak di depan tenda. Akhirnya kami sampai di tempat camp, untuk selanjutnya ganti baju, makan malam, menikmati api unggun serta istirahat.
Summit time, Pos 7 – Puncak Gunung Cikuray.
Karena dari Pos 7 ke Puncak jaraknya tidak jauh kurang dari 30 menit perjalanan. Kami yang bangun subuh santai untuk summit. Setelah salat subuh dan minum yang hangat-hangat, kami mulai berjalan untuk summit attack. Kami yang berjalan sudah tidak membawa beban Cerrier membuat langkah semakin cepat.
Benar saja, hanya membutuhkan waktu 10 menit perjalanan untuk sampai di Puncak Gunung Cikuray. Puncak tertinggi di Kabupaten Garut. Kondisi puncak yang seperti pasar pagi saat car free day membuat saya tidak nyaman sebetulnya. Tetapi hal itu bisa dikalahkan oleh hamparan lautan awan dari Puncak Gunung Cikuray.
~Terima kasih
Banyak juga ya yang daki gunung cikuray. Gak nyangka bisa ketemu babi hutan di pos 6. Baru tahu juga kalau di tengah pendakian ada yang jualan air minum. Lelah terbayar dengan keindahan puncak gunung cikuray.
Hehe iyah Mas, babinya banyak banget dan kemarin mungkin masih suasana liburan sekolah jadi ramai pendaki yang liburan.
Belum kesampean ke Cikuray, tapi pengen.
Ya ampun kaget pas ketemu babi hutan, bisa lari ngibrit deh.
Thank You Kak buat sharingnya
Wahhh wajib dicoba Mbak ke Cikuray mah, tapi jangan lupa siapin fisik dan mental yah hehehe.
Gunung di Jawa Barat seperti Cikuray itu emang terkenal sangar dalam hal rute pendakian. Makanya, aku lebih senang ke Jawa Tengah atau Timur untuk mendaki. Bang Dayu ma mantap berani menghadapi Cikuray.
Iyah Mbak, emang bener-bener sangar banget tracknya. Ajib dan patut dicoba.
Bang.. partner itu maksudnya pacar?
Duh.. walau bukan anak gunung saya suka sebel sama yg mau nanjak tapi ga persiapan. Bikin susah tim.
Oia.. turut berduka cita dg suasana CFD nya hehehe…
Bahaha partner ajalah saya nyebutnya. Iyah berharap bisa menikmati kesunyian gunung malah gak bisa.
Bang Day, ajarin aku bisa naik gunung. Belum pernah pun aku muncak kaya gini
Wadawwww aku pun cuma ikut-ikutan aja Kak hehe
Belom pernah nih nanjak ke Cikuray. Jadi CP atuh Day…
Waduuhhhh kalau disuruh balik lagi ke Cikuray, mungkin mikir2 dulu hahahaha.
Cocok ga sih, Cikuray buat pemula? Kalau MDPL nya kan tidak tinggi2 amat. Tapi ketemu Bagas antara seru dan khawatir juga ya, bisa2 ransum diembat semua
Mungkin bisa dibilang cocok lah, karena tracknya ajib banget Mas.
Di Gunung Cikuray ternyata ada babi hutan yang ngehits juga. Kirain cuma di Papandayan aja.
Itu enak bange5 di Pos 6 ada yang jual somay.
Ahahah iyah di Gunung Garut kayaknya masih banyak populasi babi hutan.
Kebanyakan saya kalo lagi baca tulisan abang dayu tentang naik gunung. Wah ini mah kayak ga perlu naik gunung lagi kalo baca tulisannya abang dayu. Berasa udah naik hanya dengan bacanya ehehehe.
Tp real lebih enak lah ya sensasinya
Wahahaha terima kasih Mbak, sesekali cobain dong naik guunung hehe.
Ya ampuun kebayang deg deg-an nya pas nanjaknketemu si bagas… tapi masih aman kan mas untuk pemula? Hehe
Aman ko untuk pemula, cuma ya persiapin fisik aja hehe.
Selalu seru baca cerita nanjak Bang Dayu. Aseli saya sampai nahan nafas membayangkan kalau diri saya tiba2 dideketin si Bagas. Oh ya ide membagi 2 team ok juga. Kebetulan saya termasuk yg ndak kuat kalau saat nanjak, sebentar2 istirahat. Kok lebih cape rasanya. Btw, kapan kita bareng ke cikurai?
Ahaha iyah Mbak Tuty, bagi dua tim karena kondisi yang udah kepepet. Yuk lah kapan-kapan tapi jangan ke Cikuray hehehe.
Belum pernah mendaki ke Gunung Cikuray, tapi setelah membaca tulisannya sepertinya saya tertarik kesna… hehe
Laksanakannn Bwang ke Cikuray.
Menantang ya, meski cuma 3000 mdpl tapi kalo nggak ada bonus gempor juga. Etapi kok jadi pengin sik
Ke sana Mas cobain sensainya.
Wah mendaki gunung. Aku belum pernah. Kadang ngeliat temen” yg pada mendaki seru ya pengen ikutan tapi takut juga sih
Cobain Mbak ke CIkuray untuk sesekali
Aduuh.. gak sanggup nanjak kayanya, tapi ntu di Cikuray bisa buat ladang usaha juga yak.. buat nemenin kang somay hahahaha
Gak sanggup kalau belum dicoba wkwkwk.
Wow Cikuray, cum abisa lewat doang dulu, setelah mendaki Papandayan
Iyah, kalau lewat Papandayan keliatan banget.
Saya orang garut, tapi belum pernah sampai ke puncak cikuray.. hahaha
Cobain bang, dan rasakan sensasinya hahahaha.
Lumayan bantu banget nih artikelnya. Btw… ternyata kamu dah pernah di cium (baca: endus) bagas toh.
Hahahaha yang dicium cerriernya bukan orangnya.
Kaget lihat foto puncak Cikuray, rame banget kaya pasar. Gimana rasanya yaa naik gunung sama si diaa, iri aku tuuu
Iyahhh padahal aku sukanya yg enggak rame, rasanya nano-nano haha
Bayangin Puncak Gunung Cikuray yang kayak car free day..jadi berasa ya ampun pasti seneng ya..barengan banyak orang menikmati sunrise yang istimewa dari puncak tertinghi di Garut!
Keren Kak Dayu…ditunggi cerita pendakian berikutnya.
Iyah kak, tapi aku lebih seneng kalau sunyi si sebenarnya hehehe.
Gak ajak aku bhy lah
Kamyuuu syibuk terusssss
Jadi treknya termasuk lumayan ya. Aku pikir treknya lebih santai dibanding papandayan.
Waktu ke papandayan ketemu pendaki yang bilang, mau tektok papandayan dan cikuray. kan akuh kageeet daaaaay
ckckckc
Biasanya mereka tektok buat nuntasin PAGUCI kak, Papandayan Guntur Cikuray.
Wow bagus juga ternyata. Asli bikin mupeng buat mendaki ke Cikuray. Suhu di sana berapa ya? Soalnya aku alergi dingin, takut gak kuat..
Suhu gak itungin Mas, tapi gak dingin-dingin banget.
Wah, merasa terhormat bisa numpang komen di blognya abang dayu si bloher hitz melejitss dan baca ceritanya pas nanjak ke cikuray.
Sungkem dulu ama suhu. ♂️♂️
Wanjayyyy bisa sekali bapak ini wkwkwk.
Sebagai orang yang ngga suka naik gunung saya kagum dengan bang Dayu yang bisa membuat saya membayangkan sensasi naik gunung.
Wahahaha terima kasih Bang Moses
dayu ini hobi banget naik gunung ya. kepengen deh naik gunung… Cuma belum sanggup nih naik gunung tinggi-tinggi.
Naik gunung adalah cara melepas penat kak.